Inilah Jabatan yang Diprioritas Untuk CPNS 2013
Mulai bulan September seleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk mengisi jabatan yang kosong mulai digelar. Pemerintah akan merekrut sebanyak 60 ribu CPNS baru, sebanyak 20 ribu CPNS rencananya didistribusikan untuk menduduki jabatan di instansi pemerintah pusat dan 40 ribu CPNS untuk instansi pemerintah daerah.
Dari 60 ribu lowongan CPNS terdapat jabatan atau profesi yang mendapatkan jatah kursi paling banyak atau prioritas. Seperti dilansir dari situs Kementerian PAN-RB (01/08/2012), Deputi Bidang SDM Kemenpan-RB Setiawan Wangsaatmaja membeber sejumlah jabatan yang menjadi prioritas untuk diisi CPNS tahun 2013 ini.
Jabatan yang menjadi prioritas pada seleksi CPNS 2013 ini untuk instansi pusat adalah guru, yakni guru kelas dan guru produktif atau guru yang memberi keterampilan hidup (life skill) untuk siswa. Selain guru, dosen, penegak hukum (pro justice), seperti jaksa, panitera, Pengaman Pemasyarakatan (Sipir) juga menjadi salah satu profesi yang sangat dibutuhkan.
Kemudian dibutuhkan pula pengawas tata bangunan dan perumahan, pengawas teknik jalan serta jembatan, penata ruang, pengawas teknik pengairan, arsitek, pemeriksa pajak, penyuluh pajak, pemeriksa Bea Cukai, pemeriksa merek, pemeriksa dokumen imigrasi, mediator hubungan industrial, instruktur, pengawas ketenagakerjaan, pengamat gunung api, inspektur tambang, penguji kendaraan bermotor, pengawas keselamatan pelayaran, ATC.
Sedangkan untuk seleksi tes CPNS 2013 di pemerintah daerah, guru dan tenaga medis menjadi profesi yang diprioritaskan. Guru kelas dan guru produktif yaitu guru yang memberikan keterampilan kepada siswa sangat dibutuhkan. Untuk tenaga medis dan paramedis adalah dokter, dokter spesialis, bidan, perawat, pranata rontgent, asisten apoteker, refraksionis optisien, dan lain-lain.
"Sedang untuk pemda adalah guru kelas SD dan guru produktif yaitu guru yang memberikan keterampilan kepada siswa seperti guru tata boga, guru akuntansi, guru TIK, guru desain grafis, guru seni kriya, dan lain-lain," kata Setiawan.
Selain itu dibutuhkan jabatan yang mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat (progrowth), sesuai potensi dan karakteristik daerah (penyuluh pertanian, perikanan, kelautan, penyuluh koperasi dan UKM, pengawas pertambangan, pengawas jalan dan jembatan, pengawas tata bangunan dan perumahan).
Lalu jabatan untuk menciptakan lapangan kerja (projob) (instruktur automotif, las, tata boga, dan tata rias). Jabatan untuk pengurangan kemiskinan (propoor) (pamong belajar, pembimbing usaha mandiri, pembimbing terapan teknologi tepat guna, penggerak swadaya masyarakat, dan lain-lain). Serta jabatan untuk pengendalian pertumbuhan penduduk penyuluh KB.